اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tanpa mengurangi rasa hormat, kami bermaksud mengundang Bpk/ibu/saudara/i di acara pernikahan kami
Menuju Hari Yang Dinanti
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
AR RUM : 21
Berawal dari instagram, “Ehh calon istrii” adalah DM pertama yg saya terima, setelah banyaknya spam chat yang saya hiraukan sebelumnya. Akhirnya saya membalas seadanya saja .
Btw kita satu kota tapi dia bekerja di rantauan.
saya di kejutkan dengan kedatangannya yg tiba2 pulang dari rantauan. Itu adalah hari dimana pertamakali kami bertemu secara langsung. Dengan alasan ingin singgah membawakan oleh2 kepulangannya dari rantauan, akhirnya saya izinkan dia ke rumah.
Dia memberanikan diri datang seorang diri bertemu orang tua saya meminta restu untuk melamar saya. Entah apa yang ada di benaknya, Kami baru kenal dan baru bertemu 2x bahkan sama skali tidak ada ikatan/status berpacaran
Orang tuanya datang bersilaturahmi sekaligus bertemu dengan kedua orangtua saya. Dalam adat kami (bugis) disebut mammanu’ manu’. Yaitu menyelidiki hal ihwal seorang gadis yg ingin di pinang.
beberapa perwakilan dari pihak keluarganya datang kerumah, membawa cincin untuk mengikat dan berunding masalah mahar yang nantinya diberikan.
Mappettuada (lamaran) sekaligus putusan tanggal/hari baik untuk dilaksanakan hari pernikahan kami. Sampailah kami pada tahap untuk memulai awal cerita sebagai keluarga yang InsyaAllah akan kami bangun bersama .